Wanita….enam huruf namun begutu sulit untuk mendiskripsikan sosok ini. Sampai saat ini belum ada diskripsi yang mampu mengambarkan sosok yang penuh misteri ini, lembut, namun kekkuatanya mahadasyat. Wanita adalah topika abadi yang terus member inspirasu dan menjadi objek kajian yang subur bagi setiap penulis. Sebanyak apapun orang menulis tentang topic ini, ia tetap baru dan tidak pernah uasang. Bahkan seandainya seluruh pendapat dan pandangan mengenai wanita dihimpun menjadi satu, maka ia tetap tidaka akan tertampung oleh buku tebal berjilid-jilid. Membicarakan sosok yang penuh misteri, rahasia dibalik kelembutan namun dengan kekuatan yang mahadasyat. Wamita sosol yang sangat luar biasa.
Wanita adalah sejawat dengan pria dalam konteks kemanuasiaan, sebagaimana sabda Nabi dalam sebuah hadis yang artinya sesungguhnya wanita adalah sejawat dengan pria. Ia juga sejawat dengan pria dalam konteks keislaman. Sehingga ia pun memiliki hak dan kewajiban agama yang sama dengan pria. Wanita juga merupakan ibunda pria yang mengandungnya didalam perutnya, memberinya makan dari susu-susunya menyusuinya dari air susunya, mengasuh dan menjaganya hingga tumbuh besar dan menjadi pria dewasa. Bahkan dalam suatu hadis pernah ditulis wanita, demgan tangan kirinya ia menimang anak-anak mereka dan dengan tangan kananya ia menguncangkan dunia.
Ia adalah saudara perempuan pria yang mendampinginya mengarungi masa kanak-kanak di rumah, saling berbagi suka dan duka dengannya, saling goda dan tengkar dengannya, saling nasihat-menasihati. Selain itu ia juga merupakan istri dan pendamping hidup yang dijadikan Allah sebagai ujian para pria, bigitu pula sebaliknya. Betapa pria sangat membutuhkan wanita dan menghajatkan orang sepertinya.
Wanita adalah sesuatu yang terindah dalam kehidupan. Ia diciptakan Allah untuk menemani (kesendiriaan) pria dan membuatnya mampu merasakan arti kehidupan dengan segala kelembutan, kehalusan, kesempurnaan yang terhampar didalamnya.
Wanita adalah sekolah yang meluruskan generasi salaeh maupun generasi bobrok dengan kadar kesalehan dan kebobrokan wanita (sebagai pendidik).
Wanita adalah urat nadi dan pilar kehidupan. Wanita yang berpendidikan baik dan berakhlak mulia akan melahirkan untuk kita generasi-generasi pemimpin, hakim, tokoh besar, pembaharu. Bahkan pernah ditulis bobroknya suatu Negara tergantung dari wanita-wanitanya. Wanit adalah tiang Negara. Sementara wanita yang berpendidikan rendah dan berakhlak durjana akan melahirkan generasi pecundang, gelandangan, cacat mental, dan pembuat onar di masyarakat. Dari sini telah Nampak peran dari wanita, eksistensi wanita. Dengan kelembutanya namun ia mampu menguncanngkan dunia. Wanita memegang peranan yang penting dalam kehidupan, dari tingkatan keluarga, RT,RW hingga Negara, bahakan dunia wanita adalah bagian yang penting. Yang saya katakana tidak dapat disepelehlan, dianggap lemah dengan kodratnya yan g lemah lembut, penuh kehalusan, dan perasaan. Wanita bukanlah bagian dari masyarakat, melainkan masyarakat secara utuh dengan segala pengaruh kuat dan tegas yang dimilikinya terhadap suami, anak-anak, ibu, bapak, dan anggota masyarakat secara keseluruhan. Bisa dikatakan kehancuran dunia ini ada ditangan wanita, bagaimana tidak. Wanita adalah yang melahirkan sosok-sosok pengahncur atau penyelamat duania ini. Wanitah yang membentuk soso-sosok itu. Ia bisa melahirkan seorang presiden, pun juga bisa melahirkan criminal. Jangan perhah anggap wanita itu lemah, karena dibalik kelemahnya itu justru tersimpan kekuatan yang maha dasyat. Jangan pernah membeda- bedakan, memilah-milah sesuatu lantara ia seorang wanita, ia seorang pria.
